2 Desember 2011

Ketum PSSI: Mari Bersatu, Mulai dari Nol Lagi

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin bertutur panjang lebar tentang beberapa permasalahan yang masih terjadi di dunia sepakbola Indonesia saat ini, termasuk kontroversi digelarnya Indonesian Super League (ISL).

Berikut petikan wawancara wartawan termasuk detik dengan Djohar di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (3/12/2011):

Bagaimana pertemuan rapat komite etik yang berlangsung hari ini?

Jadi kita melihat, dalam organisasi 'kan ada aturan, norma, etika. Makanya, masalah interen diselesaikan internen saja, tidak usah diobral di luar. Saya tidak pernah counter serangan kepada saya. Saya mainkan organisasi. Ada yang atur, maka saya laporkan. Saya ingin semua dijalankan sesuai aturan.

Keputusan apa yang didapat dari sidang tersebut?

Soal Komite Etik, saya tidak ikut campur, hanya melaporkan. Silakan tanya ke Komite Etik, saya tidak tahu, saya tidak intervensi.

Tidak ada yang dibicarakan. Saya pengurus PSSI, saya datang untuk ngantor, tidak ada pembicaraan soal itu. Pertemuan dengan Komite Etik, banyak anggota yang tidak bisa, mendadak ada urusan keluarga.

Tanggapan Anda tentang kompetisi ISL?

Satu organisasi keputusannya satu. Keputusan paling tinggi di BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia), dipegang oleh ketua umum. Ketum juga tidak begitu saja membuat keputusan. Mereka membuat kajian, ada timnya di BOPI. Dari hasil kajian itu ketua umum BOPI merekomendasi hanya satu, tidak ada kompetisi dua di republik ini.

Apa langkah yang akan Anda ambil?

Kita menyesalkan adanya kompetisi sepakbola lain yang dibuat oleh (mantan) pengurus. Mereka itu mantan pengurus. Pengurus serahkan saja pada kami untuk "membaut" PSSI. Hak dan wewenang ada pada kami. Kami menyayangkan anggota PSSI yang ikut kompetisi di luar kompetisi yang digelar PSSI. Sebagai anggota PSSI seharusnya ikut kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI.

Apa kemungkinan sanksi pada klub dan perangkat pertandingannya?

Kami serahkan pada Komisi Disiplin dan komisi-komisi lain yang terkait hukum. Saya tidak intervensi, tidak mendesak, tidak memerintahkan. Itu bukan wewenang saya, semua ada aturan mainnya.

Kenapa PSSI harus berpatokan kepada BOPI mengenai masalah kompetisi ISL?

PSSI melaksanakan kompetisi, tapi sebagai anggota profesional ada induknya: BOPI. Memang merujuk pada FIFA, tapi di Indonesia ada aturan soal kompetisi profesional, yaitu BOPI. BOPI menyatakan hanya ada satu kompetisi. BOPI bukan pemerintah langsung. Dia badan yang dibentuk independen dan diatur undang-undangnya. Makanya kami mendaftarkan diri dan mereka mengesahkan.

Terlepas dari masalah kompetisi, apa harapan dan langkah yang sudah Anda ambil untuk kemajuan sepakbola Indonesia?

Mari kita dukung Merah Putih. Tim sepakbola kita sudah berubah. Anda mungkin tidak menyadari perubahannya, tapi manajemennya kita reformasi. Kita tidak pakai manajer. Bos yang selama ini mengatur tim, susunan pemain, itu sudah tidak ada. Manajemen tertinggi dalam sepakbola kita adalah head coach. Kita serahkan semua pada dia untuk cari pemain, atur strategi, susunan skuad. Ini yang kita laksanakan.

Manajer ada sebutan tapi walking manager. Dia pelayan, menyiapkan keperluan tim seperti makan, obat, transportasi. Ini perubahan yang kita laksanakan. Tiga bulan kita siapkan tim bisa sampai ke final (SEA Games). Ini sangat luar biasa.

Tentang klub-klub yang mengikuti ISL?

Kita ingin satu wadah. Mereka menyadari ini. Marilah, kembali ke rumah. Ini rumah kita, mari sama-sama kita bangun. Contohnya dalam rumah tangga, adik sama abang, istri dengan suami. Mari kita selesaikan sama-sama. Ini kantor PSSI, silakan datang. Kita sudah berkali-kali meeting, pertemuan, sejak tanggal 4 Agustus. AFC kita datangkan untuk menjelaskan apa klub profesional. Klub kita sudah tidak dianggap profesional oleh AFC. Mari kita dari nol lagi. Kasta musim lalu tidak ada, ranking tidak ada, tapi siapa yang memenuhi syarat profesional.

Seharusnya yang ikut 36 klub. Indonesia sangat besar dan banyak penduduk. Kita harapkan semua masyarakat Indonesia bersatu. Peluang itu ada. Kita tetap buka pintu untuk kemauan mereka. Tapi kalau orangnya tidak mau, ya mau diapakan lagi.



sumber:http://www.olahraga.com/sepakbola/liga-indonesia/28573-ketum-pssi-mari-bersatu-mulai-dari-nol-lagi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar